Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML Atas

Waspada! Bahaya Bagi Anak Membawa Tas Dengan Beban Yang Berat

Semakin tinggi level pendidikan anak, tentunya semakin banyak aktifitas sekolah yang harus dilakukan;

bagi anak

Banyak kegiatan anak di sekolah pastinya semakin banyak perbekalan yng harus disiapkan dan dibawa ke sekolah;

Bahaya Bagi Anak Membawa Tas Dengan Beban Yang Berat

Contoh ketika anak masih bersekolah di Taman Kanak Kanak (TK) tentunya anak hanya dibekali dengan makanan ringan dan minuman saja;

Sedangkan ketika anak berlanjut ke Sekolah Dasar dan seterusnya maka kegiatan anak akan bertambah, sehingga anak-anak diwajibkan membawa buku pelajaran dan sebagainya;


Tentunya sebagai orang tua, kita harus memperhatikan perbekalan apa saja yang dibawa oleh anak, sehingga anak tidak harus membawa perbekalan yang tidak perlu dibawa sehingga tidak membebani isi tas anak;

Mengapa anak tidak boleh membawa tas dengan beban yang berat?


Membawa tas dengan beban yang berat akan sangat berpengaruh dan berbahaya bagi tumbuh kembang anak yang masih dalam tahap pertumbuhan;

Dengan beban tas yang berat dan cara pemakaian tas yang salah, akan sangat berpengaruh pada perkembangan tulang si anak;

Masa pertumbuhan dan perkembangan tulang anak pada anak perempuan akan berhenti pada usia 16 tahun sedangkan bagi anak laki-laki akan berhenti pada usia 18 tahun;

Efek dari membawa tas dengan beban berat bagi anak;


Anak yang terbiasa membawa beban tas yang berat akan sangat berbahaya bagi perkembangan tulang belakangnya dan akan mengalami kelainan tulang sebagai berikut :

Skoliosis



Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal. 

Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10 hingga 15 tahun. 

Anak laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengidap skoliosis ringan, namun anak perempuan lebih rentan untuk mengalami perburukan gejala sehingga memerlukan penanganan yang memadai;

Kyphosis



Kifosis (kyphosis) adalah kelainan di lengkungan tulang belakang yang membuat punggung bagian atas terlihat membulat atau bengkok tidak normal. 

Setiap orang memiliki tulang belakang yang melengkung, pada kisaran 25 sampai 45 derajat, akan tetapi pada penderita kifosis, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 50 derajat atau lebih. 

Kondisi tersebut membuat orang menjadi bungkuk dan pada umumnya, kifosis hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak perlu ditangani. 

Akan tetapi pada kasus yang parah, kifosis dapat menyebabkan nyeri, serta gangguan pernapasan. Kondisi tersebut perlu ditangani dengan prosedur bedah;

Sinkronikasi antara berat badan anak dengan beban tas;


efek membawa tas berat
Secara medis, di dunia kedokteran khususnya di bidang orthopedi terdapat batasan berat badan anak dengan berat beban yang dapat ditopang oleh seorang anak yaitu :

Berat Badan
(Kg)
Berat Yang Dibawa
(Kg)
20-30
2,5
30-40
5
50-60
7,5
60-75
9
75 atau lebih
10

Tanda-tanda anak mengalami gangguan kesehatan akibat membawa tas dengan beban yang berat;


Pada usia anak-anak, kita dapat mengamati dan mencermati secara dini keluhan-keluhan dan tanda-tanda anak mengalami gejala akibat membawa tas berat seperti hal berikut ini :
  • Terdapat warna kemerahan pada punggung dan pundak anak;
  • Anak mengeluh sakit pada punggung dan pinggang;
  • Terlihat anak kesulitan dalam mengangkat tas;
  • Terlihat perubahan pada postur tubuh anak ketika menggunakan tas;
  • Anak mengeluh kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki;

Tindakan orangtua untuk mengantisipasi efek membawa tas berat bagi anak;


Untuk mengantisipasi kelainan pada tulang belakang anak dan demi kesehatan anak, sebagai orangtua kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
  • Berikan anak tas yang terbuat dari bahan yang ringan namun kuat sehigga anak nyaman dalam menggunakannya;
  • Periksa dan sarankan kepada anak untuk membawa alat tulis dan buku seperlunya saja;
  • Atur posisi buku dan alat tulis secara menyebar dan merata agar tas seimbang;
  • Ajarkan kepada anak untuk memakai tas dengan cara yang benar, seperti mengatur panjang pendek tali ransel sehingga nyaman digunakan;
  • Jika memang harus beban tas terlalu berat, namun sangat penting untuk dibawa, sebaiknya gunakan tas tenteng;

Berikan masukan dan saran bagi pihak sekolah;

efek bawa tas berat

Tidak ada salahnya bagi orangtua untuk memberikan masukan dan saran kepada pihak sekolah demi kesehatan dan tumbuh kembang anak;

Biasanya pihak sekolah mengadakan rapat atau pertemuan dengan pihak wali siswa untuk berdiskusi ataupun terdapat kolom saran pada buku raport anak sehingga orangtua dapat memberikan masukan dan sarannya;

Beberapa masukan dan saran bagi pihak sekolah untuk menghindari anak membawa beban berat ke sekolan antara lain sebagai berikut :
  • Orangtua dapat menyarankan kepada pihak sekolah untuk merancang jadwal pelajaran, sehingga anak tidak terlalu sering membawa bukti pelajaran yang ukuran dan bebannya berat;
  • Sarankan kepada pihak sekolah agar lebih efektif dalam penggunakan buku pelajaran, contoh : Dalam satu buku terdapat 2 mata pelajaran sekaligus serta buku Pekerja Rumah (PR) disarankan untuk ditinggal di rumah saja;
  • Pada jaman milenial ini, orangtua dapat menyarankan kepada pihak sekolah juga dapat menggunakan metode pelajaran digital yang juga dapat diakses dan dikerjakan dirumah saja sehingga anak tidak perlu membawa buku pelajaran yang banyak dan berat;

Demi kesehatan dan tumbuh kembang anak, tidak ada salahnya orangtua memperhatikan hal-hal yang kecil namun berefek bahaya bagi sehat dan pertumbuhan anak sehingga orangtua dapat mengantisipasi sejak dini keluhan-keluhan yang dirasakan anak;

Demikianlah artikel mengenai bahaya buruk bagi anak membawa tas dengan beban yang berat, semoga dapat bermanfaat bagi anda dan anak anda;

Semoga sehat selalu..

Sekian dan terima kasih..


BangDidav
BangDidav Hadir sebagai media alternatif untuk informasi, hiburan dan hukum

Posting Komentar untuk "Waspada! Bahaya Bagi Anak Membawa Tas Dengan Beban Yang Berat"